Jawaban Modul 11


A. Pilihan Ganda (Jawaban Paling Tepat)

 * b. Perubahan lingkungan fisik, biologis, sosial, ekonomi, dan budaya akibat aktivitas proyek

 * b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

 * b. Memandu pengambilan keputusan untuk meminimalkan dampak lingkungan

 * b. Peningkatan kualitas air melalui sistem pengolahan limbah

 * b. Screening

 * b. Matriks Leopold

 * a. Reduce, Reuse, Recycle

 * b. ISO 14001

 * b. Dampak yang dapat dipulihkan setelah proyek selesai

 * b. Melindungi biodiversitas dan jasa ekosistem

 * b. Kurangnya kapasitas teknis penyusun dokumen

 * b. Pemasangan filter udara untuk mengurangi emisi

 * b. Memprioritaskan dampak lingkungan berdasarkan signifikansi

 * b. Meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat

 * b. Pemanfaatan panel surya untuk energi terbarukan

 * b. Emisi karbon yang berkontribusi pada perubahan iklim

 * a. Mengevaluasi dampak lingkungan teknologi dari produksi hingga pembuangan

 * b. Pengurangan emisi karbon

 * b. Untuk mengurangi konflik sosial dan meningkatkan legitimasi proyek

 * b. Bias dalam scoping akibat tekanan pengembang

B. Esai (Ringkasan Poin Penting)

1. Dampak Lingkungan Positif vs. Negatif (Proyek Jalan Tol)

 * Positif: Peningkatan sanitasi (pengolahan limbah rest area), peningkatan tutupan hijau (penanaman pohon).

 * Negatif: Hilangnya vegetasi/habitat, fragmentasi ekosistem, polusi udara dan suara selama konstruksi.

2. Peran Strategis EIA dalam Pengambilan Keputusan Proyek

 * Peran: Identifikasi risiko dini, panduan mitigasi, dorong desain berkelanjutan, tingkatkan legitimasi, dan penuhi kepatuhan hukum.

 * Contoh: EIA sebuah bendungan mengungkapkan dampak pada desa adat dan migrasi ikan, sehingga mendorong perubahan lokasi/desain dan program relokasi yang adil.

3. Tahapan Proses EIA

 * Screening: Menentukan perlunya EIA.

 * Scoping: Batasi isu dan lingkup studi.

 * Analisis Dampak: Prediksi dan evaluasi dampak.

 * Mitigasi: Kembangkan langkah pengurangan dampak.

 * Laporan EIA: Dokumentasikan hasil studi.

 * Peninjauan: Evaluasi kualitas laporan.

 * Pengambilan Keputusan: Penentuan kelayakan proyek.

 * Pemantauan & Audit: Pengawasan pasca-izin dan verifikasi kepatuhan.

4. Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam Proyek Konstruksi

 * Reduce: Optimalisasi desain (material efisien), manajemen inventori, teknologi BIM.

 * Reuse: Penggunaan kembali material bongkaran (bata, kayu), formwork, air hujan.

 * Recycle: Daur ulang beton, logam, plastik, aspal.

5. Peran Teknologi Hijau dalam Pengelolaan Dampak Lingkungan

 * Peran: Efisiensi sumber daya, pengurangan polusi, penggantian bahan berbahaya, inovasi berkelanjutan, adaptasi/mitigasi iklim.

 * Contoh:

   * Panel Surya: Kurangi jejak karbon, hemat biaya operasional, manfaatkan energi terbarukan.

   * Sistem Pengolahan Air Limbah Terpadu (Constructed Wetlands): Cegah pencemaran air, konservasi air, tingkatkan keanekaragaman hayati, biaya operasional rendah.

6. Pendekatan Berbasis Ekosistem (EbA) untuk Proyek DAS

 * Konsep: Mengelola proyek dengan melihat DAS sebagai satu kesatuan ekologis, menjaga fungsi ekosistem dan jasa lingkungan dari hulu ke hilir.

 * Penerapan: Pemahaman holistik jasa ekosistem DAS, desain infrastruktur hijau (restorasi vegetasi riparian), penempatan proyek strategis, mitigasi berbasis ekosistem (konservasi hulu, konektivitas habitat), pemantauan indikator ekosistem.

7. Tantangan AMDAL di Indonesia & Solusi Kebijakan

 * Tantangan: Kualitas dokumen & kapasitas teknis, partisipasi publik kurang efektif, penegakan hukum lemah, koordinasi lintas sektor kurang.

 * Solusi: Perketat sertifikasi penyusun AMDAL, pedoman teknis spesifik sektor, pengawasan independen, mekanisme konsultasi publik bermakna, peningkatan kapasitas pengawas, transparansi sanksi, komite AMDAL terpadu, sistem informasi terpadu.

8. Keterlibatan Komunitas dalam EIA

 * Pentingnya: Tingkatkan akurasi data, identifikasi dampak relevan, kembangkan solusi mitigasi tepat, tingkatkan legitimasi, pengawasan partisipatif, pemberdayaan masyarakat.

 * Potensi Konflik: Perbedaan kepentingan, kurang kepercayaan, kesenjangan informasi, harapan tidak realistis, isu kompensasi/relokasi.

 * Pengelolaan Konflik: Transparansi, konsultasi inklusif, fasilitator independen, bangun kapasitas komunitas, kelola harapan, mekanisme pengaduan jelas.

9. Penggunaan AHP untuk Signifikansi Dampak Lingkungan

 * Fungsi: Mengambil keputusan multi-kriteria, memadukan data kuantitatif & kualitatif, membobot kriteria, cek konsistensi.

 * Langkah: Bentuk hierarki (tujuan, kriteria, sub-kriteria), lakukan perbandingan berpasangan antar elemen, hitung bobot prioritas, ukur konsistensi.

 * Manfaat: Kuantifikasi prioritas dampak, atasi subjektivitas, fokus pada dampak kritis, transparansi.

10. Pentingnya Indikator Kinerja Lingkungan (IKL) dalam Pemantauan Proyek

 * Pentingnya: Mengukur kinerja, deteksi dini masalah, dasar pengambilan keputusan, akuntabilitas, kepatuhan regulasi, optimasi sumber daya, peningkatan berkelanjutan.

 * Contoh IKL (Proyek Bendungan):

   * Kualitas Air: Konsentrasi TSS, DO, pH, suhu air.

   * Hidrologi: Debit aliran hilir, muka air reservoir.

   * Biodiversitas: Keanekaragaman ikan, keberhasilan tangga ikan.

   * Erosi/Sedimentasi: Tingkat erosi DAS, volume sedimen reservoir.

   * Sosial: Keluhan masyarakat, status kesehatan, keberhasilan relokasi.

   * Limbah: Volume limbah konstruksi didaur ulang.

C. Studi Kasus (Ringkasan Analisis & Rekomendasi)

Studi Kasus 1: Kawasan Industri

 * Tiga Dampak Negatif Utama & Signifikansi:

   * Hilangnya Habitat Mangrove: Ancaman keanekaragaman hayati, fungsi penjaga pantai, dan penyerap karbon.

   * Polusi Air Limbah Industri: Pencemaran ekosistem perairan, ancaman kesehatan manusia, gangguan biota air.

   * Gangguan Komunitas Nelayan: Hilangnya mata pencarian, kemiskinan, konflik sosial.

 * Strategi Mitigasi:

   * Mangrove: Revisi lokasi/desain, restorasi/reboisasi, pencadangan konservasi, desain infrastruktur ramah mangrove.

   * Polusi Air: Bangun IPAL terpusat canggih, terapkan produksi bersih, pemantauan kualitas air rutin, program darurat tumpahan.

   * Nelayan: Konsultasi aktif & partisipatif, kompensasi adil & alternatif mata pencarian, forum komunikasi, CSR, zona larangan.

 * Integrasi Keterlibatan Komunitas Nelayan dalam EIA:

   * Tahap Awal: Lokakarya partisipatif, pemetaan sumber daya.

   * Analisis: Survei sosial-ekonomi mendalam, validasi data.

   * Mitigasi: Brainstorming solusi bersama, co-design infrastruktur.

   * Konsultasi Publik: Penyampaian informasi mudah dipahami, mekanisme umpan balik.

   * Pemantauan: Libatkan nelayan sebagai pemantau komunitas.

Studi Kasus 2: Pembangkit Listrik Tenaga Batubara

 * Analisis SWOT Penerapan AMDAL:

   * Kekuatan: Dukungan pemerintah, adanya AMDAL (identifikasi risiko).

   * Kelemahan: Penolakan masyarakat lokal (kurang akseptabilitas sosial), risiko lingkungan inherent batubara, potensi kualitas AMDAL yang kurang.

   * Peluang: Penerapan teknologi hijau mutakhir (CCS, FGD), pengembangan komunitas & CSR, peningkatan praktik EIA.

   * Ancaman: Konflik sosial memburuk, kerusakan lingkungan jangka panjang, reputasi negatif, tuntutan hukum, pergeseran kebijakan energi global.

 * Tiga Strategi Mitigasi Berbasis Teknologi Hijau:

   * Carbon Capture and Storage (CCS/CCUS): Tangkap emisi CO_2 untuk penyimpanan/pemanfaatan, kurangi gas rumah kaca.

   * Sistem Desulfurisasi (FGD) & Denitrifikasi (SCR): Kurangi emisi SO_2 dan NO_x, tingkatkan kualitas udara.

   * Sistem Pendingin Sirkuit Tertutup/Pendingin Udara (Dry Cooling): Kurangi penggunaan air dan cegah pencemaran termal air laut.

 * Penggunaan Konsultasi Publik untuk Mengatasi Penolakan & Meningkatkan Legitimasi:

   * Keterlibatan Dini & Berkelanjutan: Mulai konsultasi dari tahap awal proyek.

   * Informasi Komprehensif & Mudah Dipahami: Sajikan data teknis secara sederhana, gunakan berbagai media.

   * Fasilitasi Partisipasi Inklusif: Jangkau semua segmen masyarakat, gunakan fasilitator netral.

   * Tanggapi Kekhawatiran & Integrasikan Masukan: Berikan respons jelas, tunjukkan komitmen pada masukan.

   * Mekanisme Pengaduan Efektif: Sediakan saluran keluhan yang mudah diakses dan penyelesaian sengketa adil.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. SIPA COSMETIC

Jawaban latihan soal modul 10

M14 - TB2 PROPOSAL KELAYAKAN BISNIS - ANALISIS PERANCANGAN PERUSAHAAN DIMAS ANUGRAH (41621010032)